watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Kuperkosa Tanteku

Saya Dito.....umur 23 tahun baru lulus dari salah
satu universitas ternama di Malang. Dan saya
berasal dari keluarga baik-baik. Kejadian ini
dimulai ketika saya menginap di rumah om saya
di daerah sidoarjo. Om saya telah menikah dan
memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5
tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik
(menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun. saya
sendiri tinggal disurabaya kurang lebih jarak
tempat tinggalku dengan tante adalah 19
Km.......................... Awal kejadiannya adalah
pada hari sabtu malam saya mendengar
pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain
adalah om saya dengan tante saya. Ternyata
penyakit 'gatel' om saya kambuh lagi yaitu sering
pergi ke diskotik bersama temannya. Hal
tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena
di sana om saya akan mabuk-mabukan dan
terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu
malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana
bersama teman-temannya. Dan pada saat itu
hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om
Pram dan Tante Sis. "Brak.." suara gelas pecah
menghantam pintu, cukup membuat saya kaget,
dan om saya dengan marah-marah berjalan
keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante
saya berteriak, "Nggak usah pulang sekalian,
cepet ceraikan aku." Dalam hatiku berkata, "Wah
ribut lagi." Om Pram langsung berjalan keluar
rumah, menstarter mobil Tarunanya dan pergi
entah ke mana. Di dalam kamar, aku mendengar
Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam
tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om
Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi
penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa
terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa
sama Om Pram dia langsung bunuh diri. Pelan-
pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia
menangis menunduk di depan meja rias. Aku
berinisiatif masuk pelan-pelan sambil
menghindari pecahan gelas yang tadi sempat
dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan
dengan pelan. Aku bertanya, "Kenapa Tan? Om
kambuh lagi?" Dia tidak menjawab, hanya diam
saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup
lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu
aku hanya memandangnya dari belakang, dan
kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur
yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku
belum berpikiran macam-macam. Aku hanya
berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om
Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak
mereka sedang pergi menginap di rumah adik
Tante Sis. Dan mungkin juga Tante Sis mengajak
Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup
menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink
dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi
Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan
teman-temannya dari pada Tante Sis. Tiba-tiba
Tante Sis berkata, "To, Om kamu kayaknya udah
nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia
pergi bersama teman-temannya ke Surabaya,
ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante
udah nggak cakep lagi." Ketika Tante Sis berkata
demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah
kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah
dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat
puting susunya yang tercetak dari daster yang
dikenakannya. Aku lumayan kaget juga
menyaksikan tubuh tanteku itu. Aku terdiam
sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis
menanyakan sesuatu, aku langsung
mendekatinya (dengan harapan dapat melihat
payudaranya lebih dekat lagi). "Tante masih
cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya.
Jadi nggak usah khawatir Tan!" "Iya tapi
temennya itu brengsek semua, mereka pasti
mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di
sana." Aku jadi bingung menjawabnya. Secara
refleks kupegang tangannya dan berkata,
"Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-
macem kok." (tapi pikiranku sudah mulai
macam-macam). "Tapi Tante denger dia punya
pacar di surabaya, malahan Tante kemarin
pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak
salah namanya Sella." "Masak Om tega sih
ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal,
mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante
masih tetap cantik kok." Tanpa Tante Sis sadari
tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis
karena tangan kiriku masih memegang
tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap
secara halus, hal ini kulakukan karena aku
berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak
disentuh secara lembut oleh lelaki. Tiba-tiba
tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh
Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, "To, saya
tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar
sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar
dari kamar tante sekarang juga!" Dengan nada
marah Tante Sis mengusirku. Cukup kaget juga
aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu
aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis
karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan
untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan
aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan
tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak
aku putus dengan pacarku, terus terang
kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.
Setelah sampai di depan pintu aku menoleh
kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri
menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal
(mungkin marah bercampur sedih menjadi satu)
. Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku
aku harus mendapatkannya malam ini juga.
Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar
dari dalam dan menguncinya, lalu langsung
berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget
melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah
dipenuhi oleh nafsu binatang. "Mau apa kamu
To?" tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
"Tante mungkin sekarang Om sedang
bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih
baik kita juga bersenang-senang di sini, saya
akan memuaskan Tante". Dengan nafsu kutarik
tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta,
tetapi karena postur tubuhku lebih besar
(tinggiku 182 cm dan beratku 75 kg, sedangkan
Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm
dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat
mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
"Lepasin Tante, Dito," suara keluar dari mulutnya
tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya.
Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante Sis
tidak mengenakan celana dalam sehingga
terpampang gundukan bukit kemaluannya yang
menggiurkan, dan dengan kasar kutarik
dasternya bagian atas hingga payudaranya
terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku
langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku
masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku
langsung merobek dasternya dan dengan nafsu
kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya,
cukup harum tubuh tanteku. Akibat rontaannya
aku mengalami kesulitan untuk membuka
pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka
baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan
celanaku itu, dengan bergantian tanganku
mengusap bukit kemaluannya yang menurutku
mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai
terangsang walaupun masih berkurang tetapi
frekuensinya agak menurun sedikit). kemaluanku
telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah
menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang
kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri....yaitu
tanteku.... Dengan tidak sabar aku langsung
berusaha membenamkan kejantananku ke liang
TANTEKU........... , Aku agak kesulitan
menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang
kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang
meleset kearah lubang anus tanteku . ini
disebabkan tanteku bergerak kesana kemari
berusaha menghindar dan menghalangi
kemaluanku yang sudah siap tempur
ini............................................ "To, jangan To,
aku Tantemu tolong lepasin To, ampun, Tante
minta ampun". Aku sudah tidak peduli lagi
Rengekannya. .......usahaku kepalang tanggung
dan harus berhasil......karena gagalpun mungkin
akibatnya akan sama bahkan mungkin lebih fatal
akibatnya....... Ketika lubang senggamanya
kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang
keluar dari liang kewanitaannya aku langsung
menghujamkan senjataku. "Auuhh, sakit To,
aduh.. Tante minta ampun.. tolong To jangan
lakukan .....lepasin Tante To.." Ketika mendengar
rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku
sudah di dalam, "Maaf Tante, saya sudah tidak
tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk
nih.....," bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya
diam saja. Dan tidak berkata apa-apa. Dengan
pelan dan pasti aku mulai memompa
kemaluanku naik turun, ........tanteku
menggelinjang hebat.....seakan akan masih ada
sedikit pemberontakan dalam dirinya....
ssshhhhhhhhh....tanteku hanya mendesis lirih
sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan
tak mau menatap wajahku.......kemudian Dia
hanya diam pasrah dan kulihat air matanya
berlinang keluar. Kucium keningnya dan
bibirnya, sambil membisikkan, "Tante, Tante
masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya
sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi,
biar Dito yang menyayangi Tante." Tante Sis
hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun
ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.
kemaluanku kudorong perlahan ...seakan ingin
menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang
lama........ cllkk....clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku
beradu dengan badan tanteku.......seirama keluar
masuknya kemaluanku kedalam liang
senggamanya yangbetul betul enak...... ... Kira-
kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan
tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di
atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin
tanteku sedang
orgasme........................................... ...............
kudiamkan sejenak .....kubiarkan tanteku
menikmati orgasmenya.........kubenamkan lebih
dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat
tubuhnya iapun membalasnya erat.....kurasakan
tubuh tanteku bergetar.... kenikmatan yang
dahsyat telah didapatkannya....... kubalik badan
tanteku dan sekarang dia dalam posisi
diatas......kemaluanku masih terbenam dalam
kewanitaan tanteku......tapi dia hanya diam saja
sambil merebahkan tubuhnya diatas
tubuhku,....lalu kuangkat pinggul tanteku
perlahan.....dan menurunkannya lagi....kuangkat
lagi......dan kuturunkan lagi.......kemaluanku
yang berdiri tegak menyodok deras
keatas ...kelubang nikmatnya...... ahirnya tanpa
kubantu ....tanteku menggoyangkan sendiri
pantatnya naik turun.....
oooooooccchhhhhhhh.......aku yang blingsatan
kenikmatan... rupanya tanteku mahir dengan
goyangannya diposisi atas.... kenikmatan
maximum kudapatkan dalam posisi ini....
rupanya tanteku mengetahui keadaan ini ...ia
tambah menggoyang goyangkan pantatnya
meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi
dangdut dengan goyang patah patahnya.......
oooooochhhhhh,............sshhh......kali ini aku
yang mirip orang kepedasan aku mengangkat
kepalaku...kuhisap puting susu tanteku..... ia
mengerang........goyangannya tambah
dipercepat.... dan 5 menit berjalan .......tanteku
bergetar lagi......ia telah mendapatkan
orgasmenya yang kedua...... pundakku
dicengkeramnya erat...... ssshhhhhhh.........bibir
bawahnya digigit...sambil kepalanya
menengadah keatas..... "to....bangsat
kamu.......tante kok bisa jadi
gini.....ssssshhhh ....tante udah 2 kali
kluarrrrrrrr..."..... aku hanya tersenyum.....
"tulangku rasa lepas semua to...." aku kembali
tersenyum... "tante gak pernah klimaks lebih dari
1 x kalo dengan ommu.." kubalik kembali badan
tanteku dengan posisi konvensional.. kugenjot
dengan deras kewanitaannya..... oooohhh
oohhh....ssshhhhh tanteku kembali menggeliat
pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi
genjotanku.............. aku pun sudah kepengen
nyampe....... dan tidak lama kemudian akupun
mengeluarkan spermaku di dalam liang
senggamanya.
ssshhhhhh......aaachhhhhhh....................
spermaku tumpah dengan derasnya kedalam
liang senggama tanteku........ mata tanteku sayu
menatapku klimaks......... permainan panjang
yang sangat melelahkan......yang diawali dengan
pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya
berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang
sama sama diraih....... kulihat terpancar
kepuasaan yang amat sangat diwajah
tanteku....................... "kamu harus menjaga
rahasia ini to....." aku hanya mengangguk.... dan
sekarang tanteku tak perduli lagi kalau om ku
mau pulang atau tidak....... karena kalau om ku
keluar malam maka tanteku akan
menghubungiku via HP untuk segera
kerumahnya


Adult | GO HOME | Exit
1/2115
U-ON

inc Powered by Xtgem.com